Sajak perang

Dalam balutan senja dia berdiri

Mengiringi setiap langkah

Terpasung dan terbelenggu jiwanya 

Dengan lelehan serbuk tuhan

Baju zirah dengan pedang terhunus

Rintik air sedih berceceran dimana mana

Tak kenal lelah meski kaki terpincang

Rentetan panah menembus dadanya

Meski raganya sudah lelah

Namun jiwanya masih terus 

Deru siul angin menghempaskan raganya

Lilitan kawat tipis menjdi batu sandunganya


Bunga bunga layu mendengar suara tangis di medan perang

Gemericik darah segar mengalir penguasa

Dalam tembok panjang aku menerka tersiksa oleh kekuasaan

Dibalut rasa sombong yang mengekang

Membatasi para pemikir berimajinasi

Ekspetasinya setinggi langit

Tak sadar beban yang diberikan

Tak ada belas kasihan

Nurani pun tak berfungsi

Hanya sombong dan embel embel kekeuasaan

Komentar