Di Titik Peralihan Aku Bertumbuh
Oleh: Nur Zuwidatul Chusnah
Hati ini masih belia,
namun beban terus bertumpuk di pundak.
Dunia tak pernah benar-benar diam;
ia bergemuruh, mendesak,
mengikis langkahku hingga rapuh.
Aku mencari, menelusuri lorong-lorong sepi,
menangis, membiarkan air mata mengikis luka.
Kian jauh aku melangkah,
kian banyak tanya menggema:
mengapa?
Mengapa hidup selalu sesak?
Mengapa sakit harus berulang?
Gadis dewasa,
berdiri di batas masa yang rawan
masa yang penuh kebimbangan,
masa yang menuntut perjuangan,
namun waktu masih mencekiknya dalam ketidakpastian.
Ditegaskan oleh keadaan,
didewasakan oleh pikiran,
dikuatkan oleh pukulan,
dihancurkan oleh kegagalan.
Maka, mari kita lawan
rasa yang hilang,
harapan yang nyaris lenyap dalam ujian,
agar esok menjadi ruang kemenangan bagi jiwa yang terkoyang.
Komentar
Posting Komentar