Ibu, Aku Hitung Bintang
Oleh: Siti Aisyah
Jam dinding berdetak seperti jantung yang lelah,
Aku hitung bintang dari balik jeruji jendela,
Satu untuk setiap dongeng yang tak sempat kau ceritakan,
Dua untuk luka di lutut yang tak lagi kau cium,
Tiga untuk rahasia yang kubisikkan ke bantal.
"Anak besar harus mandiri," katamu,
Sementara parfummu perlahan hilang dari baju seragamku.
Aku simpan semua bon belanja di bawah kasur,
Bukti bahwa kau pernah pulang sebelum azan maghrib.
Di televisi ada keluarga yang tertawa,
Mereka makan malam dengan piring yang sama,
Sedangkan microwave di rumah kita,
Hanya memutar angka-angka kesepian.
Aku tahu kau sibuk menjahit mimpi,
Tapi bisakah kau jahit juga selimut ini,
Yang semakin renggang menahan dinginnya rindu?
Komentar
Posting Komentar