Aku dan Ransel Merah
Oleh: Siti Aisyah
Di ransel merah pemberian kakek,
Ada tiga buku tulis yang sudah penuh,
Satu pensil sepanjang jari telunjuk,
Dan bekal nasi yang selalu dingin,
Sebelum bel istirahat berbunyi.
Guru bertanya tentang cita-cita,
Aku bisikkan: "Dokter!"
Bukan untuk mobil mewah atau rumah besar,
Tapi agar ayah berhenti batuk darah,
Dan ibu tak perlu jual gelang kawin.
Di belakang kelas,
Aku gambar anatomi tubuh manusia,
Dengan hati yang utuh,
Bukan seperti ayah yang jantungnya,
Sudah terkikis oleh debu pabrik.
Malam hari di bawah lampu temaram,
Kubaca buku bekas pemberian tetangga,
Sambil mendengar ibu berdoa,
"Tuhan, jangan biarkan nasib kami,
Menjadi warisan untuknya."
Komentar
Posting Komentar